Dia Tidak Berat, Dia Saudaraku

intelijen.code – Saat peperangan yang memanjang di Jepang, anak ini membawa adiknya yang telah mati di atas pundaknya untuk dimakamkan.

Seorang tentara yang melihat keadaan ini seraya berkata:


“Buang saja! Supaya kamu tidak capek”.


Si kecil menjawab:  “Dia tidak berat, dia adikku”.

Tentara mulai paham, lalu pecah tangisan.

Sejak saat itu, gambar di atas menjadi simbol persatuan di Jepang.

Alangkah indahnya itu bila menjadi motto kita semua:

“Dia tidak berat, dia saudaraku”

Jika dia jatuh, aku angkat…
Jika ia capek, aku tolong…
Jika ia lemah, aku kuatkan…
Jika dia salah, aku maafkan…

Jika seandainya saja semua meninggalkannya, akan aku bawa dia di atas pundakku, sungguh, dia tidak berat, ia saudaraku…

Sumber: Filsafat Kehidupan
Editor: Edy

INTELIJEN

Intelijen.code – Seorang filosof dan panglima perang dari Tiongkok yang hidup pada tahun 544 SM sampai dengan 496 SM bernama Sun Tzu pernah mengatakan:

“Siapa yang memahami diri sendiri dan diri lawan secara mendalam akan berada di jalan kemenangan dalam setiap pertempuran, kenali lapangan, kenali cuaca dan kemenangan anda akan lengkap”.

Perkataan Sun Tzu tersebut menjadi filosofi dasar dalam dunia intelijen.

Secara bahasa kata intelijen berasal dari bahasa Inggris inteligence yang berarti kecerdasan.

Beberapa pengertian kata terkait intelijen adalah:

– Inteligen yaitu menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi, berpikir yang tajam, cerdas dan berakal.

– Inteligensi yaitu daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat baik secara fisik dan mental terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta.

– Inteligensia yaitu kaum cerdik pandai atau para cendekiawan.

– Intelijen yaitu orang yang bertugas untuk mencari bahan keterangan untuk kebutuhan organisasi, kelompok, atau perorangan.

Pengertian intelijen dapat dibagi juga dalam tiga bagian, yaitu:

– Intelijen sebagai kegiatan, yaitu segala usaha, tindakan dan kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan penggalangan.

– Intelijen sebagai organisasi, yaitu sebagai badan atau alat yang digunakan untuk menggerakkan kegiatan-kegiatan intelijen sesuai dengan fungsinya yaitu penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, contohnya: Badan Intelijen Negara (BIN), Satuan Intelijen Keamanan (Satintelkam di Kepolisian), Intelijen di Kejaksaan, Intelijen di Direktorat Bea dan Cukai dan lain-lain.

– Intelijen sebagai produk, yaitu bahan keterangan yang sudah diolah yang selanjutnya disampaikan kepada pimpinan/pihak yang membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana, kebijakan, dan pengambilan keputusan/ penindakan yang akan ditempuh.

Sumber: kn.kemenkeu.go.id
Editor: Edy